Menurut Wikipedia :Istilah warganet atau netizen adalah sebuah lakuran (campuran) dari kata warga (citizen) dan Internet yang artinya "warga internet" (citizen of the net). Kata tersebut menyebut seseorang yang aktif terlibat dalam komunitas maya atau internet pada umumnya.
Pada kenyataannya, banyak orang yang senang menggunakan bahasa alay atau mungkin lebih nyaman menggunakan huruf j dibanding huruf z. Contoh sederhananya adalah izin (baku) yang lebih sering disebut ijin (tidak baku). Hal ini juga terjadi pada kata netizen yang lebih sering disebut netijen.
Internet mampu mempertemukan dengan orang-orang baru. Menjadikan interaksi media sosial untuk mempermudah bukan memperbudak, seharusnya. Bahkan hampir semua jenis orang bisa kamu temukan di jagat maya. Ya, kebebasan masyarakat dalam berpendapat memang sudah diatur dalam UUD 1945. Apalagi di zaman modern seperti sekarang, masyarakat semakin berani menyatakan pendapat dan berkomentar di sosial media.
Sebagai sesama pengguna media sosial, tak jarang kita menemui netijen dengan karakter yang bermacam-macam dalam menggunakan internet. Netijen seringkali menjelma menjadi berbagai macam sosok yang fana di dunia maya. Ya mereka acapkali menjadi netijen yang maha benar atau bisa juga hanya ikut-ikutan terbawa berita yang dibacanya. Dan disini aku bakal bahas terkait macam-macam netijen yang berkiprah didunia maya.
1. Jurnalis Dadakan
Akibat teknologi yang semakin canggih maka semua orang dapat dengan mudah mengabadikan situasi apapun yang ditemuinya dengan ponsel yang dimiliki. Netijen acapkali mengunggah konten yang terjadi disekitarnya, hal ini membuat informasi bersifat tak terbatas dan dapat diakses dimana saja. Namun sayangnya sebagian besar netijen mengesampingkan nilai-nilai etika dalam mengabadikan moment yang ditemuinya. Misalnya saat terjadi kecelakaan. Netijen yang kurang bertanggungjawab biasanya mengunggah foto atau video tanpa sensor. Seharusnya kita bijak dalam memilih konten untuk diposting ya, jika konten yang di unggah seperti ini justru kasihan kepada korban dan keluarganya yang pasti akan sangat sedih. Atau jika melakukan pemberitaan disensor agar lebih beretika dalam menggunakan media.
2. Fans Garis Keras
Mengidolakan seorang public figur mungkin hal lazim yang biasa dilakukan kebanyakan orang, seorang idola dapat berinteraksi dengan penggemarnya. Namun jangan salah, mengidolakan seseorang dengan berlebihan dapat menimbulkan reaksi yang tak terduga. Apalagi jika idolanya mendapat rundungan, maka fans nya akan menjadi pion melindungi idolanya. Hal ini bisa menjadi saling hujat antar netijen. Serem yaa.. Idola atau akun faspage share sesuatu jangan langsung percaya. Jangan mentang-mentang satu topik lagi rame diobrolin terus langsung percaya gitu aja. Lagian ya percaya tuh sama Tuhan jangan sama akun anonim di dunia maya.
3. Spammer
Netijen ini biasanya muncul berkali-kali dengan maju tak gentar untuk menjajakan dagangannya. Entah meninggalkan jejak promosi distatus artis atau bahkan melakukan private message secara masif kepada orang-orang di media sosial. Golongan netijen ini muncul sebagai spammer dalam akun orang lain. Netijen spammer juga Acapkali menjadi orang yang gercep untuk berkomentar dalah situs apapun yang ditemui. Baik berdua online maupun postingan orang lain. Biasanya netijen ini lebih terkenal dibanding beritanya. Waww.
4. Penyebar Hoax
Netijen ini merupakan sosok yang reaktif. Pada umumnya mereka tidak memfilter terlebih dulu kebenaran dari informasi yang didapatnya. Dengan kata lain ia langsung dengan gercep share hoax tersebut dengan tujuan tertentu. Ya salah satunya agar berita yang didapatnya dapat dilihat atau dibaca banyak orang, supaya banyak orang yang percaya pada berita tersebut. Netijen seperti ini sangat tidak disukai berbagai kalangan. Apalagi jika ia sampai kedapatan menyebalkan hoax atau kebohongan, mungkin saja netijen maha benar akan menggunakan jemarinya dengan mereport akun tersebut. Tapii memang sesajen yaa sesuai sabda netijen. Kadang mereka menggunakan fasilitas report dengan salah. Alih-alih menggunakan dengan bijak, malah digunakan mereport hal yang tak seharusnya di report. Cobalah cari sumber lain, untuk mencari kebenaran di dunia maya, cari banyak sumber. Jangan cuma baca satu artikel dari satu website. Baca sebanyak-banyaknya.
5. Si Ekspresif
Netijen ini kurang lebih ya sangat ekspresif dalam meluapkan perasaannya entah itu senang sedih gelisah galau gundah gulana. Pokoknya semuanya, tinggal pilih aja salah satu kamu sedang berada di posisi yang mana. Netijen ini biasanya tidak ragu untuk mengungkapkan apa yang mereka alami dan mereka rasakan di sosial media. Bentuk ekspresinya pun bermacam-macam. Mulai dari menulis penggalan lagu yang sesuai dengan isi hatinya, lika-liku kehidupan asmaranya hingga keinginannya yang mau tidak mau menyita perhatian lini sosial media. Kalo dalam situasi menjadi netijen ini kendalikan jempolmu yaa.. Ada slogan "mulutmu harimaumu" nah kalo sekarang "jempolmu harimaumu". Dari tap-tap jempol di keypad smartphone atau scrolling atau like bisa membawa ke dimensi dunia maya yang berbeda. Untuk itu kendalikan jempol buat ngetik, ngeshare dan ngelike posting-an di dunia maya.
6. Keyboard Warrior
Pasuka dengan misi khusus dalam dunia maya. Biasanya pasukan keyboard warrior dimiliki oleh figur dan kelompok-kelompok politik tertentu. Netijen ini pada umumnya memiliki banyak akun media sosial. Ya kayak face account gitu atau second account dan sebagianya deh. Entah bertujuan untuk apa, dan biasanya mereka menggunakan nama samaran . Tugasnya ya melakukan perkenalan atau promosi kepada masyarakat melalui media sosial. Mereka juga bertugas membentuk citra figur politik menjadi positif.
7. Pegiat Online
Nah kali ini bermanfaat nih, jadi netijen pegiat online ini biasanya memanfaatkan media sosial untuk hal-hal tertentu yang bermanfaat buat dirinya sendiri ataupun teman-teman online nya. Diantaranya mereka gemar dengan sukarela membagikan konten bermanfaat. Golongan ini biasanya update dengan kondisi masa kini. Kemudian mereka menggunakan kemampuan mereka untuk menulis, entah menulis kisah inspirasi, pengalaman berguna bagi orang kain, mini reportase atau berbagai karya yang bisa mereka hasilkan dengan berpikir dan kemampuan menulisnya.
Kurang lebih gitu ya peran-peran netijen sesuai sabda masing-masing, tapi kalian juga perlu menonaktifkan media sosial sesekali, agar tidak selalu terpaku dengan gadget, sama halnya didunia nyata, dunia maya juga ternyata sesekali bisa chaos.