Langsung ke konten utama

Aku punya dan aku bersamanya, Ayah.



"Seperti mentari yang bersinar dipagi hari, cahaya matanya takan hilang dikala sore datang."


Aku sempat merasa tak mampu untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Sama sekali aku tak sekuat yang terlihat. Aku terpuruk, amat sangat terpuruk. Bukan tanpa sebab, namun menghasilkan akibat yang sangat tak terduga. 


Yaa.. Sebelumnya perkenalkan, aku adalah gadis yang merindukan seseorang, aku ingin sedikit bercerita tentang kesedihan yang mungkin saja bukan hanya aku yang merasakan. Mungkin ada diantara kalian yang sama denganku. Merindukannya. Merindukan sosoknya yang penyayang dan penuh kejutan. Sudah pasti setiap anak perempuan yang terlahir di dunia memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya pertama kali. Siapakah dia? Ayah. 


Tak bisa dipungkiri bahwa ayah juga mulai mengembangkan sifat lelaki yang akan lebih protektif alias melindungi. Tak jarang juga ia berlaku lebih diktator kepada anak perempuannya. Bukan tanpa sebab, karena ia amat sangat mencintai putri kecilnya. Tulisan ini akan mengajarkanmu makna bersyukur jika kamu masih memiliki sosok ayah. Karena patah hati yang paling menyakitkan adalah ketika dia tidak lagi ada bersamamu.


Banyak anak perempuan menganggap itu sebagai hal yang menyebalkan, di mana ada saatnya kita ingin merasakan juga makna kebebasan, tidak perlu ditunggu saat pulang lebih malam dari biasanya, tidak perlu diinterogasi jika ingin ngedate dengan pacar atau gebetan, tidak perlu dibatasi untuk ikut kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Percayalah, saat kamu merasa betapa menyebalkannya aturan dari seorang ayah, di luar sana juga ada banyak anak perempuan yang justru mencari sosok ayah yang abu-abu di kehidupannya. Salah satunya, aku.


Aku terbilang sangat dekat dengan ayahku. Sampai pada suatu ketika semua orang seakan datang dan memberi jaminan untuk memberiku tempat yang aman, tetapi sebenarnya aku sama sekali tidak merasa merasa nyaman. Kemudian semua orang menyatakan kamu harus kuat, padahal aku tau bahwa saat ini aku sudah lebih kuat seribu kali saat aku merasakan hal yang sama pertama kali. Paham maksudku? Kuharap kalian mampu memahaminya.


Next, kesedihan yang amat dalam, semuanya terasa tragis, terasa bagaikan sebuah tragedi yang mengubah hidupku secara keseluruhan. Gambaran diatas mungkin sudah mampu untuk menunjukkan betapa muramnya ada di posisiku saat ini, suatu ketika dihadapan cermin sembari menangis aku tersenyum melihat bayanganku semdiri sambil berkata "you are not alone, diluar sana banyak anak-anak lain yang juga berada di posisi yang sama sepertimu. Percayalah bahwa apa yang saat ini kamu rasakan akan dibalas oleh allah kelak dengan kejutan yang tak terduga, kamu hanya perlu sabar dan tegar. Percayalah bahwa kamu akan memperoleh cinta ribuan kali lebih besar kelak, terlebih ketika kamu bertemu lelaki yang menjadi jodohmu, lelaki beruntung yang akan menerima seluruh kasih sayang dan cintamu yang mungkin tidak tersalurkan di masa lalu." Senyumku kian merekah ketika aku berusaha menguatkan diriku sendiri.


Kepergian sosok ayah di dalam keluarga memberikan ruang kekosongan yang mendalam dan pengalaman hidup yang menyakitkan, Akan sangat membekas ketika sosoknya telah pergi jauh tanpa pernah kembali lagi. Percayalah, merindukan ayah amat sangat menyakitkan daripada putus cinta.

“Ketika kita kehilangan, salah satu cara melewatinya adalah dengan membingkai rindu dalam doa.”

Tahukah ayah? Engkau adalah Gagasan Utama, Pembicaraan antara aku dengan TUHAN,
Disetiap kedua telapak tangan terbentang menganga dan diiringi air mata. Kerinduanku terhadapmu, mungkin tak dapat mendekapmu dengan pelukanku, Dan tak mampu lagi bercengkrama dengan penuh kasih bersamamu, Namun aku berhasil menghadirkan cinta dalam surgamu. Semoga saja. 


Ayah, kepergianmu sepuluh tahun silam sangat sulit aku lupakan, terlebih saat tangisan dari ibu terdengar diruangan yang mencekam itu. Dengan banyak kabel-kabel yang menempel ditubuhmu. Alat bantu pernafasan tak lepas darimu hampir lebih dari sebulan. Aku tak mampu mengingat banyak memory disaat itu, yang aku tahu ayah lebih dari apapun.


Ayah, engkau tahu bahwa putri kecilmu kuat, sama sepertimu. Ia mampu menutupi kesedihannya tanpa diketahui banyak orang, engkau ajarkan aku untuk tegar menjalani hidup, engkau ajarkan aku tuk selalu bersabar.
aku tahu hidupku tak sesulit yg kau rasakan, aku tahu cobaanmu lebih berat dari yg kurasakan, aku tahu rasa sayangmu lebih besar dibandingkan yg kurasakan. 


Sepertinya aku terlalu terbawa perasaan saat bercerita, hingga alurnya saja kemana-mana, maaf teman. Inti dari tulisan ini adalah, aku ingin memberi tahu bahwa, patah hati yang paling menyakitkan bagi seorang anak perempuan adalah saat ditinggalkan oleh ayahnya. Untuk kalian yang sama sepertiku, mari kita berpelukan. Dan untuk kalian yang masih memiliki sosoknya didunia nyata. Kalian pantas untuk berbahagia dan penuh dalam mengasihinyaa. Karena aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki sosoknya, namun didunia lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Semua Orang Tua Mulia : Relasi Orang Tua dan Anak

"Sebelumnya aku tak merasa bahwa dunia ini jahat, tapi semua berubah setelah hidupku mulai tak beraturan." -Tokoh tania yang digunakan adalah fiksi, dan cerita dibawah hanya sebuah imajinasi penulis tentang permasalahan toxic parents. Namun isi dari tulisan ini menceritakan keluh kesah dari sebagian anak yang merasa bahwa terdapat ketidakadilan dan ketidaknyamanan dalam keluarganya sendiri- Cerita bermula dari kisah seorang anak bernama tania yang beberapa tahun belakangan memiliki pengalaman bagaimana agama serta budaya mengajarkannya untuk menghormati orang tua dalam keadaan apa pun. Tania merasa betapa besar trauma dan dampak merusak lain yang ia rasakan karena hal tersebut. apalagi baginya hal yang terjadi itu menjadi peristiwa traumatis untuknya. ----------**********----------  Semua orang akan berpikir aku gila, bukan karena nalar pikirku dan mentalku terganggu, aku belum gila saat ini, tidak tahu nanti, ketika aku s...

Kita adalah buruh, Selama bukan Pemilik Modal

"Buruh lebih penting daripada modal dan harus mendapatkan perhatian yang lebih." ~Abraham Lincoln~  Sejarah kita mencatat banyak kisah perjuangan perempuan di kancah perburuhan, di antaranya adalah Surastri Karma Trimurti, atau yang biasa disebut SK Trimurti, perempuan yang menjadi Menteri Perburuhan pertama pada kabinet Amir Syarifuddin (1947-1948). Sepak terjang Trimurti tak hanya terlihat di masa perjuangan merebut kemerdekaan. Namun usai proklamasi Indonesia pun, Trimurti makin aktif menjadi sosok berpengaruh di bidangnya.  Saat menjadi menteri, Trimurti aktif memperjuangkan UU perburuhan baru sebagai ganti UU perburuhan kolonial yang memberatkan pekerja. Sebelum menduduki jabatan politik, Trimurti dikenal sebagai jurnalis yang vokal menyerukan semangat antipenjajahan dan antipenindasan.  Nama S.K. Trimurti begitu melegenda dalam dunia jurnalisme Indonesia. Ia juga sosok yang hidup di tiga zaman, yaitu di era penjaja...