Langsung ke konten utama

Menjadi Perempuan yang Tidak Membatasi Perempuan Lain


"Setiap perempuan itu cantik dengan wajah, bentuk tubuh dan warna kulit yang berbeda apapun pakaian yang dikenakannya"

Carrie Bradshaw dalam film Sex and The City 2 mengatakan : You have to take the tradition, and decorate it your way.  Memegang tradisi yang berlaku itu penting, tapi kamu bisa menyesuaikan dengan dirimu agar kamu bahagia. Hal tersebut ia ucapkan usai bertemu para perempuan bercadar di abudhabi yang ternyata bergabung di dalam komunitas fashion. Mereka tidak pernah menyalahkan budaya cadar. Namun mereka menyesuaikan diri dengan tempat tinggal mereka, tetapi tetap menyenangkan diri dengan menggunakan barang-barang fashionable didalamnya. Film ini bisa menjadi rekomendasi yang perlu di tonton sih.

Sama halnya di indonesia, berbagai macam tradisi masih banyak hidup dalam masyarakat, bahkan tak sedikit pula yang saling sindir atau hujat karena pakaian mereka berbeda, hal ini membuat perempuan itu berada dalam posisi serba salah ketika mereka ingin bahagia dengan caranya. 

Feminis lekat kaitannya dengan perempuan. Kata “feminis” ini semakin sering terdengar oleh masyarakat Indonesia. Dua macam respons pun muncul menyikapi hal ini, yaitu setuju dan tidak setuju. Mereka yang setuju menganggap feminisme sebagai wadah para perempuan yang telah jengah menjadi makhluk kelas kedua. Sementara mereka yang tidak setuju menilai, perempuan feminis adalah perempuan yang menyalahi ‘kodratnya’ sebagai seorang perempuan. Menyalahi kodrat karena dipandang perempuan tidak lagi membutuhkan laki-laki, tidak ingin menikah dan memiliki keturunan, serta dianggap sebagai usaha melemahkan laki-laki.

Perempuan berpakaian seksi dianggap mengundang nafsu para lelaki, perempuan bercadar dianggap sebagai teroris,  sebenarnya apa yang mereka mau dari pakaian kami sih? Tidak ada yang salah jika masih ada perempuan yang memegang teguh tradisi. Tidak salah juga jika ada perempuan yang pergi dari suatu tempat ketempat lain karena tidak cocok dengan tradisi kampung halamannya. Yang salah adalah, ketika seorang perempuan menyalahkan perempuan lain karena pilihannya.

"Kamu seharusnya tidak meninggalkan tradisi kita."
"Kenapa kamu berpakaian seperti itu, kenakan pakaian yang sesuai tradisi kita."

Ehem ehemm ehemmm. Banyak terjadi, sehingga banyak juga perempuan perempuan yang tidak nyaman berada dilingkungan tempat tinggalnya, dengan celotehan-celotehan yang membuat tertekan atas pilihannya. Tentu banyak cerita atau kisah yangmenceritakan tentang perempuan yang menghakimi perempuan lainnya karena mereka memutuskan untuk pindah dan menjadi dirinya sendiri.  Namun, tanpa disadari banyak perempuan yang "Sok Progresif" yang merasa dirinya berpandangan bebas, memuja hak asasi manusia, tetapi menyalahkan dan menghakimi  perempuan yang suka dengan tradisi tempatnya tinggal dan menjalankannya. 

"Kita tidak boleh terkekang tradisi masa lalu."
"Seharusnya kamu menolak tradisi ini."

Hmmmm.. Sebenarnya, tidak ada salahnya jika ingin mendobrak budaya yang tidak lagi relevan dimasa kini, namun bukan berarti kamu harus menjatuhkan harga diri perempuan lain bukan? Setiap orang punya pilihan, perempuan bebas memilih apa yang diinginkannya.
Jika dia ingin keluar dari tradisi yang mengekangnya, silakan saja. Jika dia ingin tetap berada dalam tradisi keluarganya, itu juga hak mereka. Maka mulailah untuk bijak dan tidak saling menghujat. Yang perlu dilakukan hanyalah berbenah, apakah yang kita lakukan sudah tepat.

Perempuan indonesia harus memahami ini, bukan hanya kita perlu menghargai perempuan lainnya di negara kita sendiri, tetapi diseluruh dunia. Apalagi belakangan ini marak terjadi bullying yang ramai di media sosial, dimana dilakukan oleh netizen indonesia kepada beberapa publik figur seperti,


1. Reemar Martin 

Reemar Martin Akun Instagram artis Tik Tok Filipina Reemar Martin diserang netizen Indonesia. Akun Instagram @reemar.official18 itu dibanjiri komentar negatif oleh warganet +62. Netizen yang rata-rata perempuan itu menghujat Reemar karena cemburu. Banyak pacar mereka yang mem-follow akun yang bersangkutan karena kecantikannya. Nama Reemar semakin dikenal saat video live Instagramnya viral. Ia dikerjai oleh netizen Indonesia yang menuliskan komentar saat dirinya live dengan sahabatnya. Netizen pria tersebut menulis alat kelamin wanita dalam bahasa Indonesia. Dengan polosnya Reemar membaca tulisan tersebut. Reemar pun menjadi olok-olokan netizen perempuan terkait ketidaktahuannya mengucapkan kata tersebut.  Tak hanya itu, ada juga netizen pria yang menulis ajakan berhubungan badan dengan bahasa yang tak pantas. Bahkan akun Reemar sempat hilang karena di-report oleh netizen Indonesia.

2. Anisha Isa-Kalbic
Anisha Isa-Kalebic yang dirumorkan jadi teman dekat Pangeran Abdul Mateen. Netizen pun beramai-ramai mengomentari postingan Anisha. Namun ternyata komentar netizen pada Instagram dengan akun @anishaik ini banyak yang bernada negatif dan jahat. Kabarnya, beberapa netizen ada yang menyuruh Anisha untuk putus dari Pangeran Abdul Mateen, hingga yang paling parah mem-bully Anisha di kolom komentar.

3. Han So Hee
Pemeran drama Korea The World of The Married, Han So Hee yang diserang oleh netizen indonesia karena aktingnya yang apik dalam memerankan peran sebagai pelajar dalam drama tersebut.  Kebanyakan netizen Indonesia ini menghujat Han So Hee karena peran pelakor Da Kyung yang dimainkannya di The World of The Married. Nih ya gaiss, kalau nonton film jangan kebangetan sampai begini. Maluu. Buat reminder kita juga kalau di base ini juga. Inget film tuh ya film aja ya. Pleasee akting doang itu.

Dari ketiga kasus diatas, sedikit melenceng si dari topic tradisi, tapi setidaknya ini juga masih berkaitan, karena dimana netizen indonesia sebagian menganggap dalam sudut pandang tradisi apalagi dalam kasus  han so hee. 
Dan masih banyak lagi deh, contohnya 3 aja ya gaiss.

 Yang harus didobrak ialah budaya menyalahkan, budaya saling menghina dan menghakimi. Menjadi perempuan yang kuat bukan dengan mendobrak tradisi saja, bukan juga menjelek-jelekkan perempuan yang ogah bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Bukan juga mencibir perempuan yang memilih untuk tidak menikah. Bukan juga mencaci perempuan lain yang tidak disukainya. Selama tidak saling merugikan untuk apa dipermasalahkan? Layaknya kisah dalam film Monalisa Smile, tidak ada salahnya kamu memilih untuk melanjutkan pendidikan, bekerja, atau bahkan menikah dan mengurus suamimu. Sebaiknya kita sudahi cibiran-cibiran terhadap perempuan lain. Sebaiknya juga tidak perlu banyak membaca cibiran di media-media yang doyan menyudutkan atau menyalahkan hal tertentu yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Semua Orang Tua Mulia : Relasi Orang Tua dan Anak

"Sebelumnya aku tak merasa bahwa dunia ini jahat, tapi semua berubah setelah hidupku mulai tak beraturan." -Tokoh tania yang digunakan adalah fiksi, dan cerita dibawah hanya sebuah imajinasi penulis tentang permasalahan toxic parents. Namun isi dari tulisan ini menceritakan keluh kesah dari sebagian anak yang merasa bahwa terdapat ketidakadilan dan ketidaknyamanan dalam keluarganya sendiri- Cerita bermula dari kisah seorang anak bernama tania yang beberapa tahun belakangan memiliki pengalaman bagaimana agama serta budaya mengajarkannya untuk menghormati orang tua dalam keadaan apa pun. Tania merasa betapa besar trauma dan dampak merusak lain yang ia rasakan karena hal tersebut. apalagi baginya hal yang terjadi itu menjadi peristiwa traumatis untuknya. ----------**********----------  Semua orang akan berpikir aku gila, bukan karena nalar pikirku dan mentalku terganggu, aku belum gila saat ini, tidak tahu nanti, ketika aku s...

Aku punya dan aku bersamanya, Ayah.

"Seperti mentari yang bersinar dipagi hari, cahaya matanya takan hilang dikala sore datang." Aku sempat merasa tak mampu untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Sama sekali aku tak sekuat yang terlihat. Aku terpuruk, amat sangat terpuruk. Bukan tanpa sebab, namun menghasilkan akibat yang sangat tak terduga.  Yaa.. Sebelumnya perkenalkan, aku adalah gadis yang merindukan seseorang, aku ingin sedikit bercerita tentang kesedihan yang mungkin saja bukan hanya aku yang merasakan. Mungkin ada diantara kalian yang sama denganku. Merindukannya. Merindukan sosoknya yang penyayang dan penuh kejutan. Sudah pasti setiap anak perempuan yang terlahir di dunia memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya pertama kali. Siapakah dia? Ayah.  Tak bisa dipungkiri bahwa ayah juga mulai mengembangkan sifat lelaki yang akan lebih protektif alias melindungi. Tak jarang juga ia berlaku lebih diktator kepada anak perempuannya. Bukan tanpa s...

Kita adalah buruh, Selama bukan Pemilik Modal

"Buruh lebih penting daripada modal dan harus mendapatkan perhatian yang lebih." ~Abraham Lincoln~  Sejarah kita mencatat banyak kisah perjuangan perempuan di kancah perburuhan, di antaranya adalah Surastri Karma Trimurti, atau yang biasa disebut SK Trimurti, perempuan yang menjadi Menteri Perburuhan pertama pada kabinet Amir Syarifuddin (1947-1948). Sepak terjang Trimurti tak hanya terlihat di masa perjuangan merebut kemerdekaan. Namun usai proklamasi Indonesia pun, Trimurti makin aktif menjadi sosok berpengaruh di bidangnya.  Saat menjadi menteri, Trimurti aktif memperjuangkan UU perburuhan baru sebagai ganti UU perburuhan kolonial yang memberatkan pekerja. Sebelum menduduki jabatan politik, Trimurti dikenal sebagai jurnalis yang vokal menyerukan semangat antipenjajahan dan antipenindasan.  Nama S.K. Trimurti begitu melegenda dalam dunia jurnalisme Indonesia. Ia juga sosok yang hidup di tiga zaman, yaitu di era penjaja...