"Dunia, menurut Tuan, adalah sebuah model kartografi. Tuan dengan kalem dan konsisten berbicara tentang "ekstrem kiri" dan ekstrem kanan" dan sesuatu yang di tengah-tengah, tentang "barat" dan "timur", "utara" dan "selatan", "kafir" dan "beriman" dan "orang-orang yang ragu" dan sebagainya. Bagi Tuan dunia bisa digambar dengan jelas, bukan karena kita menyederhanakan soal, tetapi karena kita manusia, mau tak mau menyusunnya dalam konsep-konsep. Manusia adalah makhlkuk yang membentuk kategori. (dan) apakah bahasa sebenarnya, kalau bukan sesuatu yang terdiri dari konsep, pengelompokkan, dan penggolongan, karena ada kejelasan? Saya selalu kagum dengan semua itu. Tapi bagaiana dengan hal-hal yang acak, yang kebetulan, yang kecil-kecil yang tidak bisa dimasukkan dalam kategori-kategori? (maka kita harus) rendah hati, menerima kehadiran dunia dengan segala keacakannya, kerumitannya yang tidak selamanya bisa takluk kepada imperialisme konseptual. Tapi, tentu kita pun bertanya, bagaimana dengan itu kita akan mengubah dunia?"
-
Aduh, kutipannya panjang banget ya, gapapa deh. Sengaja ambil itu karena maknanya dalem banget. hmmmm, jadi aku bakal sedikit menuliskan sedikit yang aku ketahui tentang asal-usul bahasa. CMIIW yaaa..
Noam Chomsky, seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts, mengatakan bahwa bahasa mulai muncul sekitar enam puluh hingga seratus ribu tahun yang lalu! Kemunculan pertama kalinya dimana hayo? Ada yang tahu?
Oke aku kasih tahu. Menurutnya Noam Chomsky kemunculan bahasa pertama kali didunia ini di benua Afrika.
Lalu, apakah setelah lahir manusia lantas bisa langsung berbahasa secar otomatis? Wahhhh, jelas tidak dong. Awalnya tentu dari gerak tubuh, suara yang keluar dari mulut-ke mulut yang berlangsung secara terus menerus hingga diwariskan. Lama-kelamaan suara-suara yang keluar dari mulut itu berkembang jadi bahasa yang jelas pengucapannya. Tentu prosesnya tidak sebentar. Dan, kata-kata pertama yang hadir di muka bumi sangatlah sederhana. Hanya satu kata.
Berawal dari suara mulut kemudian berkembang jadi satu kata, bertambahlah menjadi satu kalimat dengan pengucapan yang berbeda, meskipun membutuhkan waktu lama untuk merangkainya. Manusia, mulai berinisiatif untuk menamai hal-hal tertentu sesuai dengan kesepakatan dalam suatu kelompok, dan tentu saja berdasarkan suara mulut yang terucapkan. Lama-kelamaan, manusia mulai menggabungkan kata demi kata.
Hmmmm, ternyata hampir sama seperti perkembangan bicara pada balita ya asal-usul bahasa di dunia?
Okay, Lanjut...
Teruss, kok ada banyak sih bahasa di dunia?
Jadi gengs, ini tu erat banget kaitannya sama isolasi budaya. Bukan cuma dimasa koro-koro ini kita mengenal kata isolasi yaa, kalo sekarang isolasi mandiri itu biar kita memutuskan rantai penyebaran virus. Tapi kalo isolasi budaya itu ya dimana manusia hanya melakukan interaksi dengan kelompoknya saja. Tentu saja yang dimaksud bukan hanya sebatas isolasi fisik, tetapi termasuk isolasi non-fisik antara lain berupa pikiran yang memenjarakan dan mengucilkan. Aduh Aduh ternyata seperti ituu.
Eitssss nanti duluuu.
Yuk lanjut lagi yukk.
Biar makin paham.
Zaman dulu, beda sama zaman sekarang. Kamu bisa pergi ke kecamatan sebelah pakai motor atau mobil. Bahkan kamu bisa ke benua lain pakai kapal atau pesawat. Kalo aku bisa pergi kesana ya lewat internet sama maps aja udah seneng bgt dongggggg. Tapi aku punya cita-cita buat keliling dunia kok, biar aku gak terbuai dengan mengunjungi hanya sebatas melalui media internet.
Aduhhh, kok keluar dari topik si.
Maaf maaf.
Lanjut lagi yaaa...
Pertukaran informasi dan budaya dizaman sekarang itu udah gampang banget. Ditambah perkembangan digital yang gak kalah keren. Hampir setiap orang pasti punya tuh yang namanya handphone. Coba kita tengok ke masa laluuuu.
Di masa lalu, antarsatu kelompok dengan kelompok lain saling terisolasi. Apalagi kalau sudah dipisahkan oleh lautan. Namun, isolasi ini justru membuat dunia kaya akan bahasa. Setiap kelompok punya bahasanya sendiri. Persebaran manusia dari satu benua ke benua lain ini, seperti yang disebutkan sebelumnya, bermula dari Afrika. Kelompok demi kelompok manusia mendiami daerah-daerah yang berbeda. Mereka pun berevolusi. Dan mereka membentuk kata-kata yang berbeda. Kata-kata yang diucapkannya pun lama-kelamaan semakin rumit. Bukan hanya kata-kata tak beraturan, mulai berkembang juga aturan-aturan bahasa. Misalnya, penyusunan kalimat dan sebagainya.
Wahhh keren yaaa...
Sebenarnya, belum ada teori khusus terkait bahasa di dunia. Semuanya hanya perkiraan saja. Dalam buku berjudul "How Language Began, Daniel Everett mengatakan bahwa besar kemungkinan, Homo Erectus adalah primata pertama yang bisa berbahasa. Ini pun didasarkan pada kompleksitas tatanan sosial dan juga teknologi yang ada pada masa itu. Kalo argumen ini aku dikasih tau sama guru SMA ku dulu pas aku tanya sebenernya duluan mana sih nabi adam sama manusia purba. Akhirnya diskusi melebar dan sampailah pada pembahasan bahasa. Dalam tulisan ini aku cantumin segitu aja yaa. Kalo sampe ke sejarah nabi adam nanti kita melenceng lagi dari topik. Hehe.
Kompleksitas tersebut membuat anggapan bahwa pasti ada pola komunikasi rumit yang berlangsung diantara mereka. Dan jangan salah, bahasa bukan cuma apa yang kita ucapkan dan kita dengar maupun yang kita tulis yaa. Bahasa isyarat pun merupakan bahasa.
Ahli linguistik lain, Arika Okrent, menegaskan bahwa teori-teori yang ada hanyalah firasat alias tidak bisa sepenuhnya diruntut kebenarannya. Yang jelas, bahasa erat kaitannya dengan suatu hal yang otomatis dalam ekspresi kita. Lihatlah para bayi. Tanpa diajarkan, mereka bisa menangis, bisa mengatakan "mama" atau "papapa" contohnya. Kedua kata itu dapat menjadi sumber dari kata "mama" dan "papa". Masih ada onomatope lain yang juga erat kaitannya dengan ekspresi alamiah manusia, atau apa yang didengarnya. Misalnya, 'mengeong' (dari suara kucing) 'mendesis' dari suara ular) dan sebagainya.
Bagaimana menurutmu? Seperti apa teori asal-usul bahasa di dunia yang kamu yakini?