"Akankah ia menapakkan kakinya atau aku hanya berhalusinasi merasakan kehadirannya."
Kembali terlihat jelas ketika matahari mulai menyembunyikan sinarnya, dan digantikan oleh cahaya sang rembulan yang menyelinap dibalik pepohonan. Aku berjalan seorang diri menyusuri gelapnya malam dengan beribu tanda tanya. Akankah ia menapakkan kakinya atau aku hanya berhalusinasi merasakan kehadirannya. Siapakah dia? Apakah dia akan datang lagi malam ini? “Hai.” Ada suara, berasal dari belakangku.
“Siapa kau? Jangan lari.” Aku mengejar sosoknya yang mulai hilang menembus kegelapan malam.
“aaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhhh”
“Bangun Carla, kamu mimpi buruk lagi? Tenangkan pikiranmu sayang.” Ucap ibu sambil memelukku dan mengusap kepalaku.
“ Anak itu datang lagi bu. Kali ini ia menyapaku. Tetapi dia pergi menjauhiku dan menghilang dikegelapan.”
“ Itu hanya mimpi sayang, sudahlah kembali tidur ini masih jam 2 malam sayang, sudah tidur. Ibu tinggal ke kamar ya. Selamat malam Carla.” Ucap ibu sembari mencium keningku dan beranjak meninggalkanku.
“ Aku yakin, anak perempuan itu benar-benar nyata itu bukan hanya mimpi, ia benar- benar ada. Aku yakin itu. Setiap malam dia selalu datang menemui ku dan mengikuti setiap langkahku. Siapakah kamu?”
Malam telah berakhir dan matahari telah kembali menampakkan sinarnya, aku telah bangun dan bersiap untuk berangkat kesekolah. Aku bergegas menuruni anak tangga dan menghampiri ibu yang telah duduk di meja makan. Aku mengambil roti yang telah disiapkan dan berpamitan untuk pergi ke sekolah. Jam tanganku masih menunjukkan pukul 06.05 WIB masih terlalu pagi. Namun aku berangkat sepagi ini bukan tanpa alasan, aku malas bertemu dengan geng sok hits di sekolah jika aku berangkat lebih siang lagi.
“Carla!!”
Lamunanku seketika buyar ketika ada suara yang memanggil namaku. Aku melihat sekelilingku dan memastikan bahwa aku hanya seorang diri. Tak ada siapapun selain aku. Sontak aku berlari menuju sekolah. (Gubrakkkkkkk)
“Carla, kamu kenapa sih? Kok ngos-gosan gitu kaya dikejar setan aja.” Tanya nadia teman sebangku ku.
“ Ini bukan Cuma dikejar setan tapi bandarnya setan.” Jawabku sekenanya.
“Emang setan punya Bandar? Bandar narkoba? Atau Bandar prostitusi online?” tanyanya dengan muka sedikit konyol.
“Bandarhara” jawabku sembari meninggalkan kelas
“ woyyyyyy itu Bendahara Carla, aku Tanya serius iniii. Kamu malah bercanda.” teriaknya sambil memanyunkan bibirnya.
Aku berjalan menuju toilet sekolah untuk mencuci muka karena olahraga pagiku yang melelahkan telah berhasil membuat wajahku kucel tak karuan.
“Pffffffff , suara siapa tadi ya? Apa iya aku berhalusinasi lagi? Ahh sudahlah, lebih baik aku kembali ke kelas."
(kreeekkk…kreeekkkkk…..kreeeeekkk)
"Loh siapa yang mengunci pintu? Heyyyyy!!! Buka pintunya.tolong buka! Ahh sial! Siapa lagi yang ngerjain aku kalo bukan geng sok nghits itu.”
“Carla” Saat aku sedang ngedumel sendiri suara itu terdengar kembali.
“Siiii….siapa diluar?” tanyaku memberanikan diri dengan suara bergetar.
“Aku akan membukakan pintu ini untukmu agar kamu bisa kembali ke kelas, selamat belajar Carla..”
kreeeeeeekkkkk
“Terimakasih, loh siapa yang membukakan pintunya. Wuaaaaaaaaaaaaaaaaaa” aku bergegas menuju kelas karena jam pelajaran sebentar lagi dimulai.
“Loh dia kok bisa keluar dari toilet. Bukannya toietnya sudah kita kunci dari luar? Dan ini kunci nya masih aku pegang” Ucap Rita.
“Mungkin tukang bersih-bersih yang bukain pintunya buat dia” Jawab siska seraya berbisik dibelakangku.
“Carla kamu dari mana?” Tanya nadia yang wajahnya terlihat cemas.
“Biasa, Tamasya di dimensi waktu.” Jawabku sembari mengedipkan mataku.
“Emang bisa?” Tanyanya dengan pandangan serius.
“Jelas bisa dong.” Ucapku seenaknya.
“Emang tamasya kemana? Ko sebentar?” Introgasinya semakin menjadi-jadi.
“Ke Toilet.” Jawabku sembari tertawa melihat ekspresi wajahnya yang kesal.
Setelah jam pelajaran selesai akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Nadia beranjak untuk ke kantin. Karena kami kelaparan setelah berjuang dengan soal ulangan matematika dadakan yang diberikan bu linda.
“ Bu bakso sama es jeruk 2 ya bu.”
“ Aku di tlaktir nih car?”
“Iya, sebagai ucapan maaf karena dari tadi pagi bikin kamu kesal mulu.hehehe.”
“Eh Carla, kenapa tadi kamu ngumpulin jawaban duluan! Belaga budeg apa gimana dipanggil bukannya nengok malah maju kedepan.” Ucap Rita sambil menggebrak meja. Hampir saja bakso yang sedang aku makan tertelan karena terkejut.
“Toh yang namanya ulangan itu mengerjakan sendiri, bukan malah nyontek. Kamu disekolahin kan biar pinter sekolahnya. Bukan pinter nyonteknya. Kasihan orang tuamu yang bayar biaya sekolahmu. Kalo kamu nggak punya prestasi apa pun disekolah. Yakali kamu mau tuh dapet prestasi siswa berprestasi mencontek terhandal. Enggak kan?.” Tanpa basa-basi rita dan gengnya meninggalkan aku dan nadia dengan wajah malu karena seisi kantin melihat kea rah mereka semua karena ucapan yang aku lontarkan.
“ kamu gila car, Rita langsung cabut tanpa ngomong apa-apa.” Kata nadia sambil tersenyum lebar.
“Anak-anak besok siang ada lomba Cerdas cermat antar pelajar di gedung walikota jika ada yang berminat langsung saja mendaftarkan diri kepada panitia penyelenggara.Terimakasih” isi pengumuman yang dibacakan bu fatma guru biologi di depan kelas. Waktu telah menunjukkan pukul 15.25 WIB aku pulang sekolah berjalan kaki dan tanpa aku sadari namun telah aku duga sebelumnya ternyata benar Rita dan geng nya mencegatku dijalan. Aku bingung, haruskah aku lari atau aku tetap berjalan melewati mereka.
“Eh Carla. Berani juga ya kamu tetep lewat sini.” Ucap Rita sembari memandang sinis kepadaku.
“Punya nyali juga dia.” Ucap siska “udah rit, abisin aja” Tambahnya.
“aaaaaaaaahhhhh. Ampur rit, maaf.” Ucapku, Aku hampir menangis menahan sakit karena rita menjambak rambutku dan mendorongku hingga tersungkur kejalanan.
“itu akibatnya berani macem- macem sama rita.”
“Berhenti…..!!!!!”
“Siapa…. Loh…. Carrr…. Carla ada 2… ini mimpi. Ini pasti mimpi.”
“kamu tidak mimpi.” Ucap anak itu sembari menjambak rambut rita dan menghempaskannya kejalanan, sama persis seperti yang rita lakukan padaku. Dan rita beserta gengnya kabur. Bersamaan juga dengan anak perempuan yang telah menolongku, ya dia pun menghilang. Siapa dia? Mengapa rita mengatakan jika aku ada 2? Kemana perginya anak itu. Aku belum sempat berterimakasih padanya. Ah lebih baik aku cepat pulang. Orang rumah pasti khawatir.
“Selamat malam Carla,aku memang ada. Aku selalu ada bersamamu.”
“Sii….Siiapa kamu?. A.. apa yang kamu lakukan dikamarku?”
“Aku adalah dirimu dimasa depan.”
“ Apa maksudmu, ini mustahil. Diriku sendiri dari masa depan? Tidak ini hanya mimpi.”
“ Lihatlah dengan seksama bukankah wajahku dan wajahmu itu sama? Aku adalah masa depanmu, dan kamu adalah masa laluku. Percaya atau tidak itu terserahmu yang jelas aku sudah berkata jujur kepadamu.”
Aku tertawa mendengar pengakuannya, siapa yang percaya bahwa manusia di masa depan dapat datang kemasa lalu sedangkan aku sendiri sedang berada dimasa yang banyak orang menyebut ini adalah zaman now. Generasi micin atau apalah itu disebutnya. Dan dihadapanku ada anak perempuan seusiaku yang mengaku bahwa ia adalah aku dimasa depan.
Ada zaman apa dimasa depan?
Generasi popular apa yang ada dimasanya?
Apakah dia gila?
Sungguh aku bingung dibuatnya. Haruskah aku mempercayainya?
Namun aku sendiri anak tunggal dan tidak memiliki saudara kembar. Lantas mengapa wajahnya sangat mirip denganku. Benarkah dia adalah reinkarnasi diriku dimasa depan? Entahlahhhh.
“ Aku harap kamu percaya bahwa aku adalah kamu dimasa depan. Sudahlah jangan banyak berpikir, ayo ikut denganku.”
“mungkin wajah kita sama, tetapi apa aku harus percaya kepadamu dan mengikuti perintahmu?”
“Aku ingin memberitahumu banyak hal bahwa aku dimasa depan mengalami kesulitan, dan aku ingin membantumu memperbaiki masa depanmu. Agar aku tak lagi kesulitan. Ayolah aku mohon.”
“Apa yang harus aku lakukan?"
"Kamu itu pintar jadi besok kamu harus ikut lomba cerdas cermat digedung walikota ya. Aku mohon.”
“Baiklah aku percaya padamu.”
Esok harinya aku mendaftarkan diri untu mengikuti lomba cerdas cermat yang diselenggarakan digedung walikota.
“Aku tidak yakin aku bisa menang.”
“Carla..Kamu pasti menang.”
“Lihatlah peserta lain berasal dari berbagai sekolah dikota ini. Jelas mereka sangat pintar dan…” belum sempat aku melanjutkan kalimatku
“Carla. Percayalah padaku. Aku adalah masa depanmu dan aku tahu kamu pasti akan berhasil dalam perlombaan ini.”
(Bagi para peserta yang mengikuti lomba cerdas cermat diharap segera memasuki ruangan karena perlombaan akan segera dimulai)
Baikah dan akhirnya akupun mengikuti lomba dengan berbagai kesulitan dan banyaknya peserta yang ada didalam bersamaku. Hingga tiba waktunya pembacaan hasil pemenang lomba. Jatungku seketika ingin copot ketika juri menyebutkan nama pemenangnya “Carla Anindia Lestari” sontak aku berteriak dan langsung memeluk nadia yang berada disampingku. Aku maju keatas panggung dan diberi piala serta hadiah dari perlombaan, aku semakin terkejut ketika seisi gedung bersaan menyayikan lagu Selamat Ulang Tahun untukku yang aku sendiri tak sadar bahwa ini adalah hari ulang tahunku. Tiba-tiba seutas kertas jatuh didepanku.
“kertas apa ini?” ucapku sambil membuka dan membaca isi surat itu
“Carla…Kamu berhasil kini aku harus kembali kemasa ku, yaitu masa depanmu. Selamat ulang tahun setelah sampai dirumah lihatlah dibawah bantal aku memberi hadiah untukmu, semoga kamu suka perayaan ulang tahunmu diatas panggung perlombaan ya. Carla ingatlah bahwa kamu harus tetap berusaha menggapai segala sesuatu yang menurutmu tak bisa kamu miliki namun suatu saat akan ada dalam genggamanmu, dan kamu harus menjadi anak yang lebih berani lagi, supaya tidak ada orang yang berani menyaitimu selagi aku tak lagi ada bersamamu.jadikan angan dan mimpimu sebagai bahan acuan kamu mewujudkan cita-citamu, jangan menyerah dan teruslah berjuang demi masa depanmu yang gemilang."
Ttd Carla.
Aku berlari meninggalkan Ibu dan teman-temanku yang telah membawakan kue ulang tahun untukku. Aku berlari dengan penuh tekad dan keyakinan untuk segera tahu apa yang ditinggalkannya dibawah bantal. Sesampainya dirumah aku langsung menaiki anak tangga namun… ah siall aku tergelincir dan kaki ku terkilir. Ya aku sangat ceroboh. Aku kembali menaiki anak tangga secara perlahan dan memasuki kamarku. Aku menemukan kalung dengan bandul bunga yang bisa dibuka, dan didalamnya terdapat 2 foto.
“Ini fotoku, dan yang satu ini wajahku, tapi ini bukan fotoku. Hmmm, Dimanapun kamu sekarang berada, aku berterimakasih untuk semua yang kamu lakukan untukku. Akan selalu aku ingat pesanmu. Terimakasih telah bersamaku selama ini. Terimakasih untuk perayaan ini”.
“Carla. Kenapa kamu langsung pulang? Ayo turun dulu kebawah.”
“maafkan Carla bu, baiklah Carla turun.”
“Happy birthday Carla, happy birthday Carla, happy birthday happy birthday happy birthday carlaaaaaa…. Tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga, sekarang jugaaa,,, sekarang juugaaa….(fyyuuuuuhhhhhhhhh) horeeeeeeeee… selamat ulang tahun ya carlaa.”
“terimakasih teman teman” ucapku “(Carla terimakasih)”
>>Selesai<<
Komentar
Posting Komentar