Langsung ke konten utama

Jangan Lupa Pulang


Jika kamu merasa tidak nyaman dengan kehidupanmu saat ini, dan kamu berpikir untuk pergi dan menjelajah. Maka, Kita sama.

Aku juga beberapa kali berpikir demikian. Aku merasa rumahku saat ini bukanlah rumah, namun hanyalah tempat singgah disaat aku libur panjang. Padahal, sedari kecil aku berada dan dibesarkan disini. Heuuuu... 

Dasar tak tahu diri...

Dasar egois...

Dasar bodoh...

Dasar. Ah sudahlah.

Memang begitu lah kenyataannya. Aku mengakui tingkat keangkuhanku bisa dibilang melampaui kemampuanku sendiri. Ini bukan sebuah kebanggaan mohon maaf. Bahkan sebenarnya aku malu mengakuinya, namun apalah daya begitulah kenyataanya.

Maka dari itu aku pergi dan mulai mencari jadi diri. Hehe aku belum begitu dewasa, aku masih banyak bergantung pada orang tua, tidak banyak tetapi semuanya, ya aku masih amat sangat bergantung pada fasilitas orang tuaku. Aku belum mandiri seutuhnya, aku hanya belajar menjadi mandiri dengan tinggal sendiri jauh dari keluarga dan belajar memanage uang saku yang diberikan.

Bodoh, memang. Aku dengan sombong berkata "Aku ingin mandiri dan aku ingin hidup sendiri." yaa. Kamu bebas dengan kesendirian. Kamu berhasil keluar dari sangkar emas yang selama ini mengurungmu sekian lama. Namun kamu pasti akan merindukan kenyataannya, meski kamu tidak menyadarinya.

Sadarkah kamu?
Saat kamu jauh dari rumah yang selama ini kamu anggap sangkar, itulah tempatmu berpulang. Yang wajib kamu kunjungi meskipun kamu pergi jauh keujung bumi.
Ada tetes air mata yang jatuh disepertiga malam dan menantikanmu pulang dengan keadaan sehat, merindukanmu dengan sungguh.

Jika kamu belum juga sadar dan masih menikmati hiruk pikuk kota orang, silahkan saja. Sebenarnya, akupun demikian. Meskipun aku mampu memikirkan sebegitu jauh angan dan harapan. Tapi tetap saja, kesombonganku mengalahkan niat murniku kala itu bahkan saat ini juga.
Huh. Bodoh memang!

Kembali lagi ke pembicaraan awal jangan lupa pulang, ada cinta yang menantikanmu dirumah, cinta yang sebenar-benarnya. Keluargamu, menantikanmu dengan kerinduan dihatinya untuk agar bisa bertemu denganmu. 

Kagumi segala tempat diluar sana.
Kagumi setiap orang baik yang kau temui disana.
Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya.
Teruslah mengembara.
Dan kembalilah pulang.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Semua Orang Tua Mulia : Relasi Orang Tua dan Anak

"Sebelumnya aku tak merasa bahwa dunia ini jahat, tapi semua berubah setelah hidupku mulai tak beraturan." -Tokoh tania yang digunakan adalah fiksi, dan cerita dibawah hanya sebuah imajinasi penulis tentang permasalahan toxic parents. Namun isi dari tulisan ini menceritakan keluh kesah dari sebagian anak yang merasa bahwa terdapat ketidakadilan dan ketidaknyamanan dalam keluarganya sendiri- Cerita bermula dari kisah seorang anak bernama tania yang beberapa tahun belakangan memiliki pengalaman bagaimana agama serta budaya mengajarkannya untuk menghormati orang tua dalam keadaan apa pun. Tania merasa betapa besar trauma dan dampak merusak lain yang ia rasakan karena hal tersebut. apalagi baginya hal yang terjadi itu menjadi peristiwa traumatis untuknya. ----------**********----------  Semua orang akan berpikir aku gila, bukan karena nalar pikirku dan mentalku terganggu, aku belum gila saat ini, tidak tahu nanti, ketika aku s...

Aku punya dan aku bersamanya, Ayah.

"Seperti mentari yang bersinar dipagi hari, cahaya matanya takan hilang dikala sore datang." Aku sempat merasa tak mampu untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Sama sekali aku tak sekuat yang terlihat. Aku terpuruk, amat sangat terpuruk. Bukan tanpa sebab, namun menghasilkan akibat yang sangat tak terduga.  Yaa.. Sebelumnya perkenalkan, aku adalah gadis yang merindukan seseorang, aku ingin sedikit bercerita tentang kesedihan yang mungkin saja bukan hanya aku yang merasakan. Mungkin ada diantara kalian yang sama denganku. Merindukannya. Merindukan sosoknya yang penyayang dan penuh kejutan. Sudah pasti setiap anak perempuan yang terlahir di dunia memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya pertama kali. Siapakah dia? Ayah.  Tak bisa dipungkiri bahwa ayah juga mulai mengembangkan sifat lelaki yang akan lebih protektif alias melindungi. Tak jarang juga ia berlaku lebih diktator kepada anak perempuannya. Bukan tanpa s...

Kita adalah buruh, Selama bukan Pemilik Modal

"Buruh lebih penting daripada modal dan harus mendapatkan perhatian yang lebih." ~Abraham Lincoln~  Sejarah kita mencatat banyak kisah perjuangan perempuan di kancah perburuhan, di antaranya adalah Surastri Karma Trimurti, atau yang biasa disebut SK Trimurti, perempuan yang menjadi Menteri Perburuhan pertama pada kabinet Amir Syarifuddin (1947-1948). Sepak terjang Trimurti tak hanya terlihat di masa perjuangan merebut kemerdekaan. Namun usai proklamasi Indonesia pun, Trimurti makin aktif menjadi sosok berpengaruh di bidangnya.  Saat menjadi menteri, Trimurti aktif memperjuangkan UU perburuhan baru sebagai ganti UU perburuhan kolonial yang memberatkan pekerja. Sebelum menduduki jabatan politik, Trimurti dikenal sebagai jurnalis yang vokal menyerukan semangat antipenjajahan dan antipenindasan.  Nama S.K. Trimurti begitu melegenda dalam dunia jurnalisme Indonesia. Ia juga sosok yang hidup di tiga zaman, yaitu di era penjaja...