"Terorisme tetaplah sebuah kejahatan. Namun tidak selamanya islam yang harus di cap sebagai teroris. Karena dalam teror penembakan di selandia baru bertujuan untuk melenyapkan islam. Dan dilakukan oleh orang yang anti terhadap islam."
Belum lama ini telah terjadi penembakan masjid Al Noor dan Linwood Islamic Center, Christchurch, Selandia Baru (15/03), saat pelaksanaan Salat Jumat di kedua masjid tersebut sedang berlangsung. Polisi Selandia Baru menangkap 4 orang yang diduga menjadi pelaku penembakan, ada juga 2 bahan peledak di sebuah mobil yang berhasil diamankan pihak kepolisian.
Berselang beberapa waktu setelah insiden ini ramai diperbincangkan diberbagai media, lini masa dipenuhi dengan ucapan belasungkawa, amarah, serta kesedihan untuk tragedi ini. Namun yang disayangkan ialah Bukannya mengutuk serangan teror yang menghilangkan 40 lebih nyawa manusia, Senator Queensland ini malah memojokkan umat Muslim dalam insiden berdarah di dua masjid di Selandia baru itu. Dia mengklaim imigrasi yang dilakukan Muslim menyulut kepada aksi itu. "Meski Muslim adalah korban hari ini, biasanya mereka adalah pelaku," tuturnya kala itu.
Senator Fraser Anning awalnya tengah berbicara kepada awak media selepas pertemuan politik di Moorabbin, tenggara Melbourne. Rekaman kejadian itu menunjukkan seorang bocah yang awalnya berdiri di belakangnya sembari mengambil ponsel dan mengarahkannya ke arah Anning.
Sedetik kemudian, dia tiba-tiba sudah menggenggam telur yang berada di tangan kanannya, dan langsung melemparkannya ke kepala Anning. Tak pelak senator dari Queensland itu langsung melayangkan dua pukulan, dengan salah satunya mengenai wajah bocah yang melemparkan telur kepadanya. Karena keberaniannya dalam bertindak banyak pujian ditujukan kepada bocah pelempar telur ini.
Berbeda dengan senator Queensland, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam press release yang dilakukan beberapa saat setelah penembakan, ia mengatakan bahwa “kejadian ini jelas dapat disebut sebagai tindakan terorisme”.
Andern juga mengatakan bahwa penembakan tersebut merupakan “salah satu hari tergelap di Selandia Baru”. Ia pun menaikkan level teror di Selandia Baru ke status tertinggi. “Kamu mungkin bisa memilih kami, tapi kami dengan jelas menolak dan mengutukmu,” ujar Andern dengan nada yang tegas.
Tidak hanya Andern, Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga menyebut pelaku penembakan masjid sebagai “teroris sayap kanan ekstrem”. Ada juga cuitan dari Perdana Menteri Inggris Theresa May yang mengatakan bahwa dirinya “turut berduka cita terhadap Selandia Baru setelah serangan teroris yang mengerikan di Christchurch”. Sederetan pemimpin dunia lain pun ikut menyebut pelaku sebagai teroris, seperti First Minister Skotlandia Nicola Sturgeon dan mantan Perdana Menteri Austalia Malcolm Turnbull.
Dalam hal ini yang terpenting adalah kita mampu bercermin untuk memberikan komentar terhadap tragedi penembakan ini. Entah itu terhadap korban,pelaku ataupun tokoh politik yang ikut andil dalam berkomentar tentang kasus ini. Bahwasanya yang terpenting untuk saat ini hanyalah doa untuk para arwah yang mati syahid dalam insiden berdarah ini. Agar mereka diterima disisi-Nya. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar